Sekum PP Muhammadiyah Tausiah di Syawalan PWM Riau Sampaikan Keutamaan Silaturrahim


Pekanbaru (Riauforum.com) – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau menggelar Silaturahim Syawal 1445 Hijriah dengan menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd di Ballroom Menara Bank Riau Kepri, Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, pada Rabu (8/5/2024).

Hadir dalam kegiatan itu Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr Hendri Sayuti MA dan jajaran pimpinan lainnya, Ketua PW Aisyiyah Riau Dr Hikmani, Kapolda Riau yang diwakili Direktur Intelkam Kombespol Efrizal, Ketua DPH LAM Riau Taufik Ikram Jamil, mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution, serta ratusan warga Muhammadiyah Riau

Ketua PWM Riau Dr Hendri Sayuti M Ag dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang telah hadir pada acara Silaturrahim yang mana dalam pertemuan ini akan ada pencerahan dari PP Muhammadiyah.

“Terimakasih kepada seluruh Ortom, Pengurus PDM dan Forkopimda yang telah hadir ini juga merupakan ajang kita untuk saling bersilaturahim agar kita dapat menjalin hubungan baik kedepannya dan saya amat senang telah hadir di tengah-tengah kita dan Prof Dr Abdul Mu’ti MEd yang akan memberikan pencerahan,” katanya.

Dalam tausiahnya kali ini, Mu’ti lebih dahulu menjelaskan makna beberapa kalimat yang seringkali terdengar saat Idulfitri tiba. Mulai dari ‘taqabbalallahu minna wa minkum’ yang dapat ditemukan dalam riwayat-riwayat, hingga ‘min al-aidin wa al-faizin’ dan mohon maaf lahir dan batin yang merupakan ekspresi kultural.

Kemudian, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menjelaskan makna, urgensi, dan keutamaan melakukan Silaturrahim. Ia mengutip surat An-Nisa’ ayat 1 sebagai salah satu dalil yang mengajak kepada Silaturahmi. Menurutnya, di Indonesia ajakan ini diamalkan salah satunya melalui tradisi mudik.

Disamping itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd menyampaikan Silaturahim Syawal merupakan refleksi capaian pada bulan Ramadhan lalu.

Baca Juga  Pemko Pekanbaru Normalisasi Drainase di Jalan Karya Bakti

“Orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. urusannya akan menjadi mudah karena mereka senantiasa berbuat baik kepada sesama umat. Manusia yang senantiasa berbuat akan banyak sahabat, kawan, dan relasi yang luas. Allah Swt. menolong hamba-Nya apabila dia menolong sesamanya,” jelasnya di hadapan ratusan hadirin.

Tokoh Muhammadiyah pusat itu menyampaikan, halal bihalal dalam istilah antropologi merupakan vernakularisasi Islam, yaitu ajaran dan nilai-nilai Islam yang diekspresikan sesuai dengan kultur atau konteks setempat.

“Vernakularisasi Islam menurutnya, Islam tidak dilihat dari ajarannya, tetapi bagaimana pemeluk Agama Islam menjalankan ajarannya. Karena itu acara halal bihalal didalamnya setidaknya memiliki empat sajian agenda,” lanjutnya.

Sajian agenda yang pertama adalah sifatnya syariat yaitu pelaksanaan Salat Idulfitri. Agenda kedua adalah mudik yang merupakan tradisi atau budaya, tapi menurut Mu’ti tradisi mudik ini juga dapat dimaknai sebagai mudik spiritual dan kultural.

Dalam agenda seremonial halal bihalal, Abdul Mu’ti menyebutkan didalamnya ada 4-R, yaitu reflection (muhasabah), refreshing (bergembira), recreation (semangat kembali), dan R yang terakhir adalah reconciliation-resolution menjadi penting di situasi dunia yang ‘terbelah’.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *