Pekanbaru (Riau Forum) – 350 siswa kelas SMAN 7 Pekanbaru, Jumat (8/3/2024) pagi mengikuti khatam alquran. Kegiatan yang telah menjadi agenda tahunan ini <span;>diawali dengan pawai ta’a ruf keliling sekolah dan<span;> berlangsung sederhana tapi meriah.
Menurut Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Amri MPd, kegiatan ini u<span;>paya membumikan Alquran dan melahirkan generasi muda Qurani. <span;>Selain itu, kegiatan ini merupakan salah satu mewujudkan merdeka belajar sebagai implementasi profil pelajar pancasila yaitu bertaqwa kapada tuhan yang maha esa dan bergotong royong.
” Saya mengucapkan terima kasih kepada orangtua siswa dan guru atas dedikasinya sehingga kegiatan khatam alquran ini berjalan baik dan lancar. Semuanya berkat kerjasama dan gotong royong warga sekolah,” ujar Amri.
Turut hadir dalam acara Kacabdis Wilayah 3, Camat, Babinkantibmas, pengawas pembina, Babinsa dan orangtua siswa.
Amri mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan Khatam Alquran ini adalah untuk memotivasi para siswa dalam membaca, dan memahami kitab suci umat Islam.
“Dengan khatam Alquran, diharapkan para siswa dapat menjadikan Alquran sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan. Setelah khatam bukan berarti kita berhenti untuk membaca Alquran, tetapi harapan kita, para siswa terus melanjutkan untuk membacanya. Sehingga, lulusan SMAN 7 Pekanbaru nantinya dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan dan kemajuan zaman tanpa harus berpaling dari ajaran-ajaran Alquran,” katanya.
Ia menegaskan, mempelajari Alquran itu penting. Bukan hanya sekedar mengetahui cara membacanya, tapi juga mengkhatamkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena mengamalkan Alquran dipandang penting.
“Apalagi, saat ini generasi muda banyak yang tergelincir pada jalan hidup yang salah karena tak punya pedoman hidup yang benar. Makanya, SMAN 7 Pekanbaru menanamkan kebiasaan membaca Alquran kepada para siswa sebagai bekal kehidupan,” ungkap Amri.
Humas SMAN 7 Pekanbaru, Putri Lidya Anwar SE MPd, menambahkan, sejak dini keimanan memang harus ditanamkan. Pemahaman akan kitab suci Alquran memang harus menjadi prioritas utama. Dari yang tadinya sama sekali tidak mampu membaca Alquran menjadi mengerti.
“Kepada anak-anak, khatam Alquran bukan berarti selesai. Namun, jauh lagi perlu kita mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Putri.
Ia berharap dengan pelaksanaan khatam alquran bagi siswa kelas XII bukan berarti mereka tamat membaca alquran, namun harus lebih giat lagi membaca alquran kapan dan dimana saja berada, apakah itu diperguruan tinggi, sekolah kedinasan dan lingkungan tempat tinggal.
“Tentunya dengan khatam Alquran ini bukan berarti kita selesai atau berhenti membaca Alquran, tetapi harus menjadi penyemangat kita untuk terus membaca hingga dapat mengambil hikmah dari kandungan isi Alquran untuk diterapkan di dalam kehidupan,” harapnya. (Zuk)