Pekanbaru (Riauforum.com) – Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) di bawah Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru dalam upaya pembinaan multiaspek bagi penyandang disabilitas. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilaksanakan pada Rabu, 26 Juni 2025, bertempat di Aula Kantor Ruang rapat PMW riau jalan KH. Ahmad Dahlan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen bersama dalam memperkuat inklusi sosial, pendidikan keagamaan, serta pemberdayaan potensi kaum disabilitas di Kota Pekanbaru. Hadir dalam acara tersebut Kepala Kemenag Kota Pekanbaru Drs. H. Syahrul Mauludi, MA, perwakilan PWM Riau Dr. Afrizan Nur, M.A, Pengurus HIDIMU Imamul Husna, ketua LDK PWM Riau Dr. Santoso, serta sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan komunitas disabilitas.
Ketua LDK PWM Riau, Dr. Santoso menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat dakwah inklusif dan layanan keagamaan yang ramah disabilitas. “Kami berterima kasih atas sinergi dengan Kemenag. Ini bukan hanya MoU, tapi bentuk kepedulian negara terhadap saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, Drs. H. Syahrul Mauludi, MA menyambut baik inisiatif ini. Ia menegaskan bahwa Kemenag akan terus berkomitmen untuk memberikan ruang pelayanan keagamaan yang merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas disabilitas.
Penandatanganan MoU ini mencakup berbagai bidang pembinaan, di antaranya: peningkatan kapasitas keagamaan bagi penyandang disabilitas, pelatihan keterampilan berbasis nilai-nilai Islam, penguatan literasi Al-Qur’an braille dan isyarat, serta kolaborasi dalam program dakwah komunitas.
Acara ditutup dengan doa bersama dan penampilan karya dari anggota HIDIMU yang semakin memperlihatkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas di lingkungan Muhammadiyah Riau.
Dengan kerja sama ini, diharapkan lahir lebih banyak program kolaboratif yang tidak hanya membina, tetapi juga memberdayakan komunitas disabilitas secara menyeluruh dan berkelanjutan.
